Dahulu kala di negeri Cina,
adalah seorang gadis bernama Li-Li.
Ia baru menikah dan tinggal di
wisma mertua indah.
Dalam waktu singkat, Li-Li tahu
bahwa ia sangat tidak cocok tinggal
serumah dengan ibu mertuanya.
Karakter mereka sangat jauh berbeda.
Dan Li-Li sangat tidak menyukai
kebiasaan ibu mertuanya.
Hari berganti hari,
begitu pula bulan berganti bulan.
Li-Li dan ibu mertuanya tak pernah
berhenti berdebat dan bertengkar
Yang makin membuat Li-Li kesal
adalah adat kuno Cina yang
mengharuskan ia untuk selalu
menundukkan kepala untuk
menghormati mertuanya dan
mentaati semua kemauannya.
Semua kemarahan dan
ketidakbahagiaan di dalam rumah itu
menyebabkan kesedihan yang
mendalam pada hati suami Li-Li,
seorang yang berjiwa sederhana.
Akhirnya,
Li-Li tidak tahan lagi terhadap sifat
buruk dan kelakuan ibu mertuanya.
Dan ia benar-benar telah bertekad
untuk melakukan sesuatu.
Li-Li pergi menjumpai seorang
teman ayahnya yaitu Sinshe Wang
yang mempunyai Toko Obat Cina.
Ia menceritakan situasinya dan minta
dibuatkan ramuan racun yang kuat
untuk diberikan pada ibu mertuanya.
Sinshe Wang berpikir keras sejenak.
Lalu ia berkata, "Li-Li, saya mau
membantu kamu menyelesaikan
masalahmu, tetapi kamu harus
mendengarkan saya dan mentaati
apa yang saya sarankan."
Li-Li berkata, "OK pak Wang,
saya akan mengikuti apa saja yang
bapak katakan,
yang harus saya perbuat."
Sinshe Wang masuk ke dalam,
dan tak lama ia kembali dengan
menggenggam sebungkus ramuan.
Ia berkata kepada Li-Li,
"Kamu tidak bisa memakai racun
keras yang mematikan seketika,
untuk meyingkirkan ibu mertuamu,
karena hal itu akan membuat semua
orang menjadi curiga.
Oleh karena itu, saya memberi kamu
ramuan beberapa jenis tanaman obat
yang secara perlahan-lahan akan
menjadi racun di dalam tubuhnya.
Sinshe Wang melanjutkan,
“Setiap hari, sediakan makanan
yang enak-enak dan masukkan
sedikit ramuan obat ini ke dalamnya.
Lalu, supaya tidak ada yang curiga
saat ia mati nanti, kamu harus
hati-hati sekali dan bersikap sangat
bersahabat dengannya.
Jangan berdebat dengannya,
taati semua kehendaknya, dan
perlakukan dia seperti seorang ratu."
Li-Li sangat senang.
Ia berterima kasih kepada pak Wang
dan buru-buru pulang ke rumah
untuk memulai rencana membunuh
ibu mertuanya.
Minggu demi minggu,
bulan demi bulan pun berlalu.
Setiap hari Li-Li melayani mertuanya
dengan makanan yang enak-enak,
yang sudah "dibumbuinya".
Ia mengingat semua petunjuk dari
Sinshe Wang tentang hal mencegah
kecurigaan.
Maka ia mulai belajar untuk
mengendalikan amarahnya,
mentaati perintah ibu mertuanya,
dan memperlakukannya
seperti ibunya sendiri.
Setelah enam bulan lewat,
suasana di dalam rumah itu
berubah secara drastis.
Li-Li sudah mampu mengendalikan
amarahnya sedemikian rupa
sehingga ia menemukan dirinya
tidak pernah lagi marah atau kesal.
Ia tidak pernah berdebat lagi dengan
ibu mertuanya selama enam bulan
terakhir karena ia mendapatkan
bahwa ibu mertuanya kini tampak
lebih ramah kepadanya.
Sikap si ibu mertua terhadap Li-Li
telah berubah, dan mulai mencintai
Li-Li seperti puterinya sendiri.
Ia terus menceritakan kepada
kawan-kawan dan sanak familinya
bahwa Li-Li adalah menantu yang
paling baik yang ia peroleh.
Li-Li dan ibu mertuanya saling
memperlakukan satu sama lain
seperti layaknya seorang ibu dan
anak yang sesungguhnya.
Suami Li-Li sangat bahagia
menyaksikan semua yang terjadi
Suatu hari, Li-Li pergi menjumpai
Sinshe Wang dan meminta
bantuannya sekali lagi.
Ia berkata, "Pak Wang, tolong saya
untuk mencegah supaya racun yang
saya berikan kepada ibu mertua saya
tidak sampai membunuhnya!”
“Ia telah berubah menjadi seorang
wanita yang begitu baik, sehingga
saya sangat mencintainya seperti
kepada ibu saya sendiri.
Saya tidak mau ia mati karena racun
yang saya berikan kepadanya."
Sinshe Wang tersenyum.
Ia mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Li-Li, tidak ada yang perlu kamu
khawatirkan. Saya tidak pernah
memberi kamu racun. Ramuan yang
saya berikan kepadamu itu hanyalah
ramuan penguat badan untuk
menjaga kesehatan beliau.”
“Satu-satunya racun yang ada,
adalah yang terdapat di dalam
pikiranmu sendiri, dan di dalam
sikapmu terhadapnya, …”
“… tetapi semuanya itu telah
disapu bersih dengan cinta
yang kamu berikan kepadanya ..."
Sadarkah anda bahwa sebagaimana
anda memperlakukan orang lain
maka demikianlah persis bagaimana
mereka akan memperlakukan anda?
Ada pepatah Cina kuno berkata:
"Orang yang mencintai orang
lain, akan dicintai juga sebagai
balasannya."
ALAMAT
WONOSOBO - JAWA TENGAH
Jumat, 27 Mei 2011
PERSAHABATAN
Bacalah dengan teliti, ini sangat penting!
Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung
penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap
kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.
Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar.
Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.
Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri
daripada memaku di pagar.
Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun
dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.
Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari
bila dia berhasil menahan diri/bersabar.
Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya
bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.
Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata:
”Anakku, kamu sudah berlaku baik,
tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar.”
Pagar ini tidak akan kembali seperti semula.
Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain,
hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar.
Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali,
tetapi akan meninggalkan luka.
Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tinggal.
Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.
Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka.
Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.
Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan,
mereka menunjang dan membuka hatimu.
Tunjukkanlah kepada teman-temanmu
betapa kau menyukai mereka.
Kirim surat ini kepada mereka yang kau anggap teman,
walaupun berarti kau mengembalikannya kepada yang mengirimnya kepadamu.
Bila pesan ini kembali padamu, itu berarti bahwa kau mempunyai lingkaran teman.
Untuk mengakhiri: ”Keindahan persahabatan adalah bahwa kamu tahu kepada
siapa kamu dapat mempercayakan rahasia.” (Alessandro Manzoni)
Beberapa baris untuk direnungkan...
Jika kau menerima pesan ini, ketahuilah bahwa
ada orang yang bermaksud baik padamu
dan bahwa dari dirimu ada juga orang yang kau kasihi.
Jika kau terlalu sibuk untuk menyisihkan beberapa menit untuk meneruskan ini kepada orang lain dan berpikir:
”Saya akan melakukannya beberapa hari yang akan datang", lupakan saja,
karena mungkin kau tidak akan pernah melakukannya.
Tantra ini datang dari bagian Utara India.
Entah kau percaya tahyul atau tidak.....
sisihkanlah beberapa menit untuk membaca ini. Ada beberapa pesan
yang baik untuk jiwa kita.
Berilah kepada orang lebih dari yang mereka harapkan,
dan lakukan secara bijaksana.
Yakinlah pada dirimu ketika berkata: ”Aku mencintaimu."
Jika kau berkata: “Aku menyesal,”
tataplah mata lawan bicaramu.
Jangan permainkan harapan orang lain.
Mungkin kau bisa tersinggung,
tetapi itulah satu-satunya cara untuk menjalani hidupmu.
Jangan adili orang lain, tetapi adili dirimu secara kritis.
Bicaralah pelan, tetapi cepat dalam berpikir.
Jika kau ditanya sesuatu yang tak ingin kau jawab, senyumlah,
dan tanya: ”Mengapa kamu mau tahu?"
Ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar
mengandung banyak risiko.
Jika kau kalah,
jangan lupakan pelajaran dibalik kekalahan itu.
Hargai dirimu.
Hargai orang lain.
Bertanggung jawablah atas tindakanmu.
Jangan biarkan selisih paham merusak indahnya persahabatan.
Tersenyumlah ketika menjawab tilpon,
orang yang menilponmu
akan mendengarnya dari suaramu.
Baca yang tersirat.
Bila kau tidak mendapatkan apa yang kau inginkan,
mungkin saja itu keberuntunganmu.
TOTEM TANTRA ini harus dikirim dalam 96 jam.
Kirimlah beberapa copy dan lihat apa yang terjadi padamu
dalam beberapa hari mendatang.
Ini benar, walaupun kau tidak percaya tahyul...
Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung
penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap
kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.
Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar.
Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.
Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri
daripada memaku di pagar.
Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun
dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.
Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari
bila dia berhasil menahan diri/bersabar.
Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya
bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.
Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata:
”Anakku, kamu sudah berlaku baik,
tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar.”
Pagar ini tidak akan kembali seperti semula.
Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain,
hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar.
Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali,
tetapi akan meninggalkan luka.
Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tinggal.
Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.
Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka.
Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.
Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan,
mereka menunjang dan membuka hatimu.
Tunjukkanlah kepada teman-temanmu
betapa kau menyukai mereka.
Kirim surat ini kepada mereka yang kau anggap teman,
walaupun berarti kau mengembalikannya kepada yang mengirimnya kepadamu.
Bila pesan ini kembali padamu, itu berarti bahwa kau mempunyai lingkaran teman.
Untuk mengakhiri: ”Keindahan persahabatan adalah bahwa kamu tahu kepada
siapa kamu dapat mempercayakan rahasia.” (Alessandro Manzoni)
Beberapa baris untuk direnungkan...
Jika kau menerima pesan ini, ketahuilah bahwa
ada orang yang bermaksud baik padamu
dan bahwa dari dirimu ada juga orang yang kau kasihi.
Jika kau terlalu sibuk untuk menyisihkan beberapa menit untuk meneruskan ini kepada orang lain dan berpikir:
”Saya akan melakukannya beberapa hari yang akan datang", lupakan saja,
karena mungkin kau tidak akan pernah melakukannya.
Tantra ini datang dari bagian Utara India.
Entah kau percaya tahyul atau tidak.....
sisihkanlah beberapa menit untuk membaca ini. Ada beberapa pesan
yang baik untuk jiwa kita.
Berilah kepada orang lebih dari yang mereka harapkan,
dan lakukan secara bijaksana.
Yakinlah pada dirimu ketika berkata: ”Aku mencintaimu."
Jika kau berkata: “Aku menyesal,”
tataplah mata lawan bicaramu.
Jangan permainkan harapan orang lain.
Mungkin kau bisa tersinggung,
tetapi itulah satu-satunya cara untuk menjalani hidupmu.
Jangan adili orang lain, tetapi adili dirimu secara kritis.
Bicaralah pelan, tetapi cepat dalam berpikir.
Jika kau ditanya sesuatu yang tak ingin kau jawab, senyumlah,
dan tanya: ”Mengapa kamu mau tahu?"
Ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar
mengandung banyak risiko.
Jika kau kalah,
jangan lupakan pelajaran dibalik kekalahan itu.
Hargai dirimu.
Hargai orang lain.
Bertanggung jawablah atas tindakanmu.
Jangan biarkan selisih paham merusak indahnya persahabatan.
Tersenyumlah ketika menjawab tilpon,
orang yang menilponmu
akan mendengarnya dari suaramu.
Baca yang tersirat.
Bila kau tidak mendapatkan apa yang kau inginkan,
mungkin saja itu keberuntunganmu.
TOTEM TANTRA ini harus dikirim dalam 96 jam.
Kirimlah beberapa copy dan lihat apa yang terjadi padamu
dalam beberapa hari mendatang.
Ini benar, walaupun kau tidak percaya tahyul...
MODEL KELUARGA MUSLIM MASA KINI
MODEL KELUARGA MUSLIM MASA KINI
1. Ketika akan Menikah
*Janganlah mencari Isteri, tetapi carilah Ibu bagi anak-anak kita,
*Janganlah mencari Suami, tetapi carilah Ayah bagi anak-anak kita.
2. Ketika melamar
*ANDA BUKAN SEDANG MEMINTA KEPADA ORANGTUA/ WALI SI GADIS, TETAPI MEMINTA KEPADA ALLAH MELALUI ORANGTUA/ WALI SI GADIS.
3. Ketika Akad Nikah
Anda berdua bukan menikah dihadapan Penghulu, tetapi menikah dihadapan ALLAH.
4. KETIKA RESEPSI PERNIKAHAN
CATAT DAN HITUNG SEMUA TAMU YANG DATANG UNTUK MENDO’AKAN ANDA, KARENA ANDA HARUS BERPIKIR UNTUK MENGUNDANG MEREKA SEMUA DAN MEMINTA MAAF APABILA ANDA BERNIAT UNTUK BERCERAI KARENA MENYIA-NYIAKAN DO’A MEREKA.
5. SEJAK MALAM PERTAMA
BERSYUKUR
DAN
BERSABARLAH
ANDA ADALAH SEPASANG ANAK MANUSIA DAN BUKAN SEPASANG MALAIKAT
6. SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
SADARILAH BAHWA JALAN YANG AKAN DILALUI TIDAK MELULU JALAN BERTABUR BUNGA TAPI JUGA SEMAK BELUKAR YANG PENUH DENGAN ONAK DAN DURI
7. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG
JANGAN SALING BERLEPAS TANGAN, TAPI SEBALIKNYA JUSTERU SEMAKIN ERAT BERPEGANGAN TANGAN.
8. KETIKA BELUM MEMILIKI ANAK
CINTAILAH ISTERI ATAU SUAMI ANDA 100%.
9. KETIKA TELAH MEMILIKI ANAK
JANGAN BAGI CINTA ANDA KEPADA ISTERI/ SUAMI DAN ANAK ANDA, TETAPI CINTAILAH ISTERI ATAU SUAMI ANDA 100% DAN CINTAI ANAK-ANAK ANDA MASING-MASING 100%.
10. KETIKA EKONOMI KELUARGA
BELUM MEMBAIK
YAKINLAH BAHWA PINTU RIZKI AKAN TERBUKA LEBAR BERBANDING LURUS DENGAN TINGKAT KETAATAN SUAMI DAN ISTERI.
11. KETIKA EKONOMI MEMBAIK
JANGAN LUPA AKAN JASA PASANGAN HIDUP YANG SETIA MENDAMPINGI KITA SEMASA MENDERITA
12. KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
BOLEH BERMANJA-MANJA KEPADA ISTERI, TETAPI JANGAN LUPA BANGKIT UNTUK BERTANGGUNG JAWAB APABILA ISTERI MEMBUTUHKAN PERTOLONGAN ANDA.
13. KETIKA ANDA ADALAH ISTERI
TETAPLAH BERJALAN DENGAN GEMULAI DAN LEMAH LEMBUT, TETAPI SELALU BERHASIL MENYELESAIKAN SEMUA PEKERJAAN.
14. KETIKA MENDIDIK ANAK
JANGAN PERNAH BERPIKIR BAHWA ORANGTUA YANG BAIK ADALAH ORANGTUA YANG TIDAK PERNAH MARAH KEPADA ANAK, KARENA ORANGTUA YANG BAIK ADALAH ORANGTUA YANG JUJUR KEPADA ANAK.
15. KETIKA ANAK BERMASALAH
YAKINLAH BAHWA TIDAK ADA SEORANG ANAKPUN YANG TIDAK MAU BEKERJASAMA DENGAN ORANGTUA, YANG ADA ADALAH ANAK YANG MERASA TIDAK DIDENGAR OLEH ORANGTUANYA.
16. KETIKA ADA PIL
JANGAN DIMINUM, CUKUPKANLAH SUAMI SEBAGAI OBAT.
17. KETIKA ADA WIL
JANGAN DITURUTI, CUKUPLAH ISTERI SEBAGAI PELABUHAN HATI.
18. KETIKA
MEMILIH POTRET KELUARGA
PILIHLAH POTRET KELUARGA SEKOLAH YANG BERADA DALAM PROSES PERTUMBUHAN MENUJU POTRET KELUARGA MASJID.
19. KETIKA INGIN LANGGENG & HARMONIS
GUNAKANLAH FORMULA 6 K :
1. KETAQWAAN
2. KASIH SAYANG
3. KESETIAAN
4. KOMUNIKASI DIALOGIS
5. KETERBUKAAN
6. KEJUJURAN
1. Ketika akan Menikah
*Janganlah mencari Isteri, tetapi carilah Ibu bagi anak-anak kita,
*Janganlah mencari Suami, tetapi carilah Ayah bagi anak-anak kita.
2. Ketika melamar
*ANDA BUKAN SEDANG MEMINTA KEPADA ORANGTUA/ WALI SI GADIS, TETAPI MEMINTA KEPADA ALLAH MELALUI ORANGTUA/ WALI SI GADIS.
3. Ketika Akad Nikah
Anda berdua bukan menikah dihadapan Penghulu, tetapi menikah dihadapan ALLAH.
4. KETIKA RESEPSI PERNIKAHAN
CATAT DAN HITUNG SEMUA TAMU YANG DATANG UNTUK MENDO’AKAN ANDA, KARENA ANDA HARUS BERPIKIR UNTUK MENGUNDANG MEREKA SEMUA DAN MEMINTA MAAF APABILA ANDA BERNIAT UNTUK BERCERAI KARENA MENYIA-NYIAKAN DO’A MEREKA.
5. SEJAK MALAM PERTAMA
BERSYUKUR
DAN
BERSABARLAH
ANDA ADALAH SEPASANG ANAK MANUSIA DAN BUKAN SEPASANG MALAIKAT
6. SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
SADARILAH BAHWA JALAN YANG AKAN DILALUI TIDAK MELULU JALAN BERTABUR BUNGA TAPI JUGA SEMAK BELUKAR YANG PENUH DENGAN ONAK DAN DURI
7. KETIKA BIDUK RUMAH TANGGA OLENG
JANGAN SALING BERLEPAS TANGAN, TAPI SEBALIKNYA JUSTERU SEMAKIN ERAT BERPEGANGAN TANGAN.
8. KETIKA BELUM MEMILIKI ANAK
CINTAILAH ISTERI ATAU SUAMI ANDA 100%.
9. KETIKA TELAH MEMILIKI ANAK
JANGAN BAGI CINTA ANDA KEPADA ISTERI/ SUAMI DAN ANAK ANDA, TETAPI CINTAILAH ISTERI ATAU SUAMI ANDA 100% DAN CINTAI ANAK-ANAK ANDA MASING-MASING 100%.
10. KETIKA EKONOMI KELUARGA
BELUM MEMBAIK
YAKINLAH BAHWA PINTU RIZKI AKAN TERBUKA LEBAR BERBANDING LURUS DENGAN TINGKAT KETAATAN SUAMI DAN ISTERI.
11. KETIKA EKONOMI MEMBAIK
JANGAN LUPA AKAN JASA PASANGAN HIDUP YANG SETIA MENDAMPINGI KITA SEMASA MENDERITA
12. KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
BOLEH BERMANJA-MANJA KEPADA ISTERI, TETAPI JANGAN LUPA BANGKIT UNTUK BERTANGGUNG JAWAB APABILA ISTERI MEMBUTUHKAN PERTOLONGAN ANDA.
13. KETIKA ANDA ADALAH ISTERI
TETAPLAH BERJALAN DENGAN GEMULAI DAN LEMAH LEMBUT, TETAPI SELALU BERHASIL MENYELESAIKAN SEMUA PEKERJAAN.
14. KETIKA MENDIDIK ANAK
JANGAN PERNAH BERPIKIR BAHWA ORANGTUA YANG BAIK ADALAH ORANGTUA YANG TIDAK PERNAH MARAH KEPADA ANAK, KARENA ORANGTUA YANG BAIK ADALAH ORANGTUA YANG JUJUR KEPADA ANAK.
15. KETIKA ANAK BERMASALAH
YAKINLAH BAHWA TIDAK ADA SEORANG ANAKPUN YANG TIDAK MAU BEKERJASAMA DENGAN ORANGTUA, YANG ADA ADALAH ANAK YANG MERASA TIDAK DIDENGAR OLEH ORANGTUANYA.
16. KETIKA ADA PIL
JANGAN DIMINUM, CUKUPKANLAH SUAMI SEBAGAI OBAT.
17. KETIKA ADA WIL
JANGAN DITURUTI, CUKUPLAH ISTERI SEBAGAI PELABUHAN HATI.
18. KETIKA
MEMILIH POTRET KELUARGA
PILIHLAH POTRET KELUARGA SEKOLAH YANG BERADA DALAM PROSES PERTUMBUHAN MENUJU POTRET KELUARGA MASJID.
19. KETIKA INGIN LANGGENG & HARMONIS
GUNAKANLAH FORMULA 6 K :
1. KETAQWAAN
2. KASIH SAYANG
3. KESETIAAN
4. KOMUNIKASI DIALOGIS
5. KETERBUKAAN
6. KEJUJURAN
MENULIS DI ATAS PASIR
Menulis Di Atas Pasir
Kisah tentang 2 orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang tanpa dapat menahan diri menampar temannya.
Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir :
Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir :
"HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENAMPAR PIPIKU."
Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang untuk menyejukkan galaunya.
Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi.
Namun, ternyata oasis tersebut cukup dalam sehingga ia nyaris tenggelam, dan diselamatkanlah ia oleh sahabatnya.Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu :
"HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENYELAMATKAN NYAWAKU."
Si penolong yang pernah menampar sahabatnya tersebut bertanya,"Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?"
Temannya sambil tersenyum menjawab,"Ketika seorang sahabat melukai
kita, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus
dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila dalam antara sahabat
terjadi sesuatu kebajikan sekecil
apa pun, kita harus
memahatnya di atas batu hati kita, agar tetap terkenang tidak hilang tertiup waktu."
Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena
sudut pandang yang berbeda. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu.
Marilah kita belajar menulis diatas pasir!
Kisah tentang 2 orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang tanpa dapat menahan diri menampar temannya.
Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir :
Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir :
"HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENAMPAR PIPIKU."
Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang untuk menyejukkan galaunya.
Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi.
Namun, ternyata oasis tersebut cukup dalam sehingga ia nyaris tenggelam, dan diselamatkanlah ia oleh sahabatnya.Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu :
"HARI INI, SAHABAT TERBAIK KU MENYELAMATKAN NYAWAKU."
Si penolong yang pernah menampar sahabatnya tersebut bertanya,"Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?"
Temannya sambil tersenyum menjawab,"Ketika seorang sahabat melukai
kita, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus
dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila dalam antara sahabat
terjadi sesuatu kebajikan sekecil
apa pun, kita harus
memahatnya di atas batu hati kita, agar tetap terkenang tidak hilang tertiup waktu."
Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena
sudut pandang yang berbeda. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu.
Marilah kita belajar menulis diatas pasir!
KISAH SEPOTONG KUE
Kisah Sepotong
Kue
Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam.
Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba.
Untuk membuang waktu,ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara, lalu menemukan tempat untuk duduk.
Sambil duduk wanita itu membaca buku yang baru saja dibelinya. Dalam keasyikannya , ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka.
Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam.
Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya. Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu.
Wanita itupun sempat berpikir: "Kalau aku bukan
orang baik sudah kutonjok dia!“.
Setiap ia mengambil satu kue, Si lelaki juga
mengambil satu.
Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa
yang akan dilakukan lelaki itu.
Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua.
Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir : “Ya ampun orang ini berani sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih”.
Belum pernah rasanya ia begitu kesal.
Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan
Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang.
Menolak untuk menoleh pada si "Pencuri tak tahu terima kasih".
Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan nafas dengan kaget.
Disitu ada kantong kuenya, di depan matanya !!!
Koq milikku ada disini erangnya dengan patah hati.
Jadi kue tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih.
Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu
terima kasih.
Dan dialah pencuri kue itu !
Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi.
Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan
kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya.
Orang lainlah yang selalu salah
Orang lainlah yang patut disingkirkan
Orang lainlah yang tak tahu diri
Orang lainlah yang berdosa
Orang lainlah yang selalu bikin masalah
Orang lainlah yang pantas diberi pelajaran
Padahal
Kita sendiri yang mencuri kue tadi
Kita sendiri yang tidak tahu terima kasih.
Kita sering mempengaruhi, mengomentari , mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang lain .
Sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahanny
Kue
Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam.
Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba.
Untuk membuang waktu,ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara, lalu menemukan tempat untuk duduk.
Sambil duduk wanita itu membaca buku yang baru saja dibelinya. Dalam keasyikannya , ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka.
Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam.
Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya. Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu.
Wanita itupun sempat berpikir: "Kalau aku bukan
orang baik sudah kutonjok dia!“.
Setiap ia mengambil satu kue, Si lelaki juga
mengambil satu.
Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa
yang akan dilakukan lelaki itu.
Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua.
Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir : “Ya ampun orang ini berani sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih”.
Belum pernah rasanya ia begitu kesal.
Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan
Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang.
Menolak untuk menoleh pada si "Pencuri tak tahu terima kasih".
Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan nafas dengan kaget.
Disitu ada kantong kuenya, di depan matanya !!!
Koq milikku ada disini erangnya dengan patah hati.
Jadi kue tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih.
Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu
terima kasih.
Dan dialah pencuri kue itu !
Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi.
Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan
kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya.
Orang lainlah yang selalu salah
Orang lainlah yang patut disingkirkan
Orang lainlah yang tak tahu diri
Orang lainlah yang berdosa
Orang lainlah yang selalu bikin masalah
Orang lainlah yang pantas diberi pelajaran
Padahal
Kita sendiri yang mencuri kue tadi
Kita sendiri yang tidak tahu terima kasih.
Kita sering mempengaruhi, mengomentari , mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang lain .
Sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahanny
KEKURANGANMU WAHAI WANITA
WANITA
Ketika Tuhan menciptakan wanita, DIA lembur pada hari ke-enam.
Malaikat datang dan bertanya,”Mengapa begitu lama, Tuhan?”
Tuhan menjawab:
“Sudahkan engkau lihat semua detail yang saya buat untuk menciptakan mereka?"
“Sudahkan engkau lihat semua detail yang saya buat untuk menciptakan mereka?"
“ 2 Tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Mampu menjaga banyak anak saat yang bersamaan. Punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan… , dan semua dilakukannya cukup dengan dua tangan ini ”
Malaikat itu takjub.
“Hanya dengan dua tangan?....impossible!“
Dan itu model standard?!
“Sudahlah TUHAN, cukup dulu untuk hari ini, besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya“.
“Oh.. Tidak, SAYA akan menyelesaikan ciptaan ini, karena ini adalah ciptaan favorit SAYA”.
“O yah… Dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri, dan bisa bekerja 18 jam sehari”.
Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita-ciptaan TUHAN itu.
“Tapi ENGKAU membuatnya begitu lembut TUHAN ?”
“Yah.. SAYA membuatnya lembut. Tapi ENGKAU belum bisa bayangkan kekuatan yang SAYA berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa.“
“Yah.. SAYA membuatnya lembut. Tapi ENGKAU belum bisa bayangkan kekuatan yang SAYA berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa.“
“Dia bisa berpikir?”, tanya malaikat.
Tuhan menjawab:
“Tidak hanya berpikir, dia mampu bernegosiasi."
Malaikat itu menyentuh dagunya....
“TUHAN, ENGKAU buat ciptaan ini kelihatan lelah & rapuh! Seolah terlalu banyak beban baginya.”
“Itu bukan lelah atau rapuh....itu air mata”, koreksi TUHAN
“Untuk apa?”, tanya malaikat
Ya mestii…!
Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki. Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki.
Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri.
Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit.
Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan.
Dia berkorban demi orang yang dicintainya.
Mampu berdiri melawan ketidakadilan.
Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik.
Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya. Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.
Cintanya tanpa syarat.
TUHAN melanjutkan:
“Air mata adalah salah satu cara dia mengekspressikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebanggaan.”
“Luar biasa, ENGKAU jenius TUHAN” kata malaikat.
“ENGKAU memikirkan segala sesuatunya, wanita- ciptaanMU ini akan sungguh menakjubkan!"
Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang.
Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa .
Dia begitu bahagia mendengar kelahiran.
Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian.
Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup.
Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.
Hanya ada satu hal yang kurang dari wanita:
Dia lupa betapa berharganya dia...
KHUSUS DIPERSEMBAHKAN UNTUK PARA WANITA
Ingatkan mereka, karena terkadang mereka perlu diingatkan..!!!
KEKURANGANMU WAHAI WANITA
WANITA
Ketika Tuhan menciptakan wanita, DIA lembur pada hari ke-enam.
Malaikat datang dan bertanya,”Mengapa begitu lama, Tuhan?”
Tuhan menjawab:
“Sudahkan engkau lihat semua detail yang saya buat untuk menciptakan mereka?"
“Sudahkan engkau lihat semua detail yang saya buat untuk menciptakan mereka?"
“ 2 Tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan. Mampu menjaga banyak anak saat yang bersamaan. Punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan… , dan semua dilakukannya cukup dengan dua tangan ini ”
Malaikat itu takjub.
“Hanya dengan dua tangan?....impossible!“
Dan itu model standard?!
“Sudahlah TUHAN, cukup dulu untuk hari ini, besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya“.
“Oh.. Tidak, SAYA akan menyelesaikan ciptaan ini, karena ini adalah ciptaan favorit SAYA”.
“O yah… Dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri, dan bisa bekerja 18 jam sehari”.
Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita-ciptaan TUHAN itu.
“Tapi ENGKAU membuatnya begitu lembut TUHAN ?”
“Yah.. SAYA membuatnya lembut. Tapi ENGKAU belum bisa bayangkan kekuatan yang SAYA berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa.“
“Yah.. SAYA membuatnya lembut. Tapi ENGKAU belum bisa bayangkan kekuatan yang SAYA berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa.“
“Dia bisa berpikir?”, tanya malaikat.
Tuhan menjawab:
“Tidak hanya berpikir, dia mampu bernegosiasi."
Malaikat itu menyentuh dagunya....
“TUHAN, ENGKAU buat ciptaan ini kelihatan lelah & rapuh! Seolah terlalu banyak beban baginya.”
“Itu bukan lelah atau rapuh....itu air mata”, koreksi TUHAN
“Untuk apa?”, tanya malaikat
Ya mestii…!
Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki. Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki.
Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri.
Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit.
Mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan.
Dia berkorban demi orang yang dicintainya.
Mampu berdiri melawan ketidakadilan.
Dia tidak menolak kalau melihat yang lebih baik.
Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya. Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat.
Cintanya tanpa syarat.
TUHAN melanjutkan:
“Air mata adalah salah satu cara dia mengekspressikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan kebanggaan.”
“Luar biasa, ENGKAU jenius TUHAN” kata malaikat.
“ENGKAU memikirkan segala sesuatunya, wanita- ciptaanMU ini akan sungguh menakjubkan!"
Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang.
Dia girang dan bersorak saat melihat kawannya tertawa .
Dia begitu bahagia mendengar kelahiran.
Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian.
Tetapi dia selalu punya kekuatan untuk mengatasi hidup.
Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka.
Hanya ada satu hal yang kurang dari wanita:
Dia lupa betapa berharganya dia...
KHUSUS DIPERSEMBAHKAN UNTUK PARA WANITA
Ingatkan mereka, karena terkadang mereka perlu diingatkan..!!!
Selasa, 24 Mei 2011
MATA UNTUK MATA
Ibuku hanya mempunyai SATU MATA. Aku benci dirinya... Dia sangat memalukan.
Pekerjaan Ibuku hanyalah sebagai pembantu rumah
Suatu hari, ia mengunjungiku di Sekolah Dasar, untuk mengucapkan “Hello, apa kabar anakku?”
Aku sangat Malu. Bisa-bisanya ia melakukan itu di sekolahku!
Aku mengabaikan ibuku, memandangnya dengan pandangan benci dan aku berlari keluar kelas.
Sejak itu, teman-temanku selalu mengejekku
"EEEE, Ibumu hanya punya satu mata!"
"EEEE, Ibumu hanya punya satu mata!"
Ingin rasanya aku bunuh diri.
Aku juga berharap agar ibuku segera LENYAP.
Aku juga berharap agar ibuku segera LENYAP.
Suatu hari aku berkata kepada Ibuku, " Jika kamu hanya mempermalukan aku, kenapa kamu tidak MATI saja?!!!"
Ibuku hanya diam saja...
Saking marahnya aku tidak pernah berpikir apa yang barusan aku ucapkan.
Aku ingin melupakan IBU.
Aku ingin keluar dari rumah, dan aku malas bicara dengan Ibu.
Akhirnya aku memutuskan untuk sekolah keluar negeri, aku dapat kesempatan sekolah di Singapore.
Lalu, aku menikah.
Aku punya rumah sendiri.
Aku punya anak-anak.
Aku punya rumah sendiri.
Aku punya anak-anak.
Aku sangat bahagia dg kehidupanku sendiri, anak-anakku dan segala kenyaman ini
Pada suatu hari, ibuku mengunjungi rumahku.
Dia sudah lama tidak bertemu denganku dan belum pernah menengok cucunya.
Pada saat dia di depan pintu, anak-anakku menertawakannya, dan meneriaki dia sebagai “tamu yang tidak diundang”.
Aku membentaknya, “Berani-beraninya kamu datang ke sini dan menakuti anak-anakku!"
KELUAR DARI SINI SEKARANG JUGA!!!"
KELUAR DARI SINI SEKARANG JUGA!!!"
Ibuku sejenak terdiam dan berujar, "Oh, saya minta maaf. Saya mungkin salah alamat," dan dia pergi meninggalkan rumah kami.
Suatu hari, aku menerima surat dari sekolah dasarku untuk berreuni.
Setelah reuni, Aku pergi ke rumah tua Ibuku dengan rasa ingin tahu.
Tetanggaku mengatakan bahwa Ibuku telah meninggal.
Aku tidak menitikkan air mata sedikitpun.
Tetanggaku menyerahkan sebuah surat bahwa Ibuku pingin sekali ketemu denganku.
“Anakku tersayang,
Aku selalu memikirkanmu sepanjang waktu. Aku minta maaf karena telah pergi ke rumahmu dan menakuti anak-anakmu…
Aku selalu memikirkanmu sepanjang waktu. Aku minta maaf karena telah pergi ke rumahmu dan menakuti anak-anakmu…
Aku merasa senang ketika mendengar kamu akan datang dalam reuni itu…
Tapi aku tak kuasa menahan sakitku di tempat tidur dan ingin berjumpa denganmu.
Saya minta maaf telah mempermalukanmu sejak kamu kecil.
Mungkin kamu ingat........pada saat kamu kecil dulu, kamu mendapatkan kecelakaan, dan kamu kehilangan matamu.
Sebagai seorang ibu, aku tidak dapat membiarkan kamu tumbuh dengan satu mata.
Sehingga aku berikan satu mataku kepadamu.
Ibu sangat bangga kamu dapat melihat seluruh dunia untukku, di tempatku, dengan mata itu...
Dengan rasa cinta padamu,
Ibumu....
Empat Lilin
Ada 4 lilin yang menyala,
Sedikit demi sedikit habis meleleh.
Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Yang pertama berkata:
“Aku adalah Damai
Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!”
Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Yang kedua berkata:
“ Aku adalah Iman
Sayang aku tak berguna lagi.
Manusia tak mau mengenalku,
Untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.”
Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.
Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:
“ Aku adalah Cinta
Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.
Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.
Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.”
Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.
Tanpa terduga...
Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam.
Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata:
“ Ekh apa yang terjadi?! Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”
Lalu ia mengangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:
“Jangan takut,
Janganlah menangis,
selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:
Akulah
HARAPAN”
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita....
...dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!!!
Cerita tentang katak kecil
Pada suatu hari ada sekumpulan katak-katak kecil,...
… yang berlomba-lomba
Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.
Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlombaan dan memberikan semangat kepada para peserta...
Perlombaan pun dimulai...
Secara jujur:
Tak satupun penonton benar-benar percaya bahwa katak-katak kecil akan bisa berhasil mencapai puncak menara.
Terdengar ada yang berkata:
"Oh, jalannya terlalu susahhhhh!!
Mereka TIDAK AKAN BISA sampai ke puncak."
atau:
"Tidak ada kesempatan untuk berhasil...Menaranya terlalu tinggi...!!
Katak-Katak kecil mulai berjatuhan. Satu persatu...
... Kecuali mereka yang tetap bersemangat menaiki menara perlahan- lahan semakin tinggi...dan semakin tinggi..
Penonton terus bersorak
"Terlalu susah!!! Tak seekor pun yang akan berhasil!!!"
Lebih banyak lagi katak kecil yang lelah dan menyerah...
...Tapi ada SATU yang tetap melangkah hingga semakin tinggi dan tinggi...
Dia tak kenal menyerah kalah!
Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara. Kecuali seekor katak kecil yang begitu berusaha keras dan menjadi satu-satunya yang BERHASIL sampai KE PUNCAK!
SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya?
Seekor peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil itu mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan?
Ternyata...
Katak yang menjadi pemenang itu TULI!!!!
Nasihat dari cerita ini adalah:
Jangan sekali kali mendengar kata orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis...
…karena mereka akan mengambil sebahagian besar mimpi kita dan menjauhkannya dari kita.
Selalulah ingat kata-kata bertuah yang ada.
Karena segala sesuatu yang kita dengar dan kita baca akan mempengaruhi perilaku kita!
Karena itu:
Selalu tetap....
POSITIVE!
Dan yang terpenting:
Bersikap TULI jika ada orang mengatakan bahwa KITA tidak bisa mencapai cita-cita kita!
Selalu berpikir:
Langganan:
Postingan (Atom)